Aditya gumay biography graphic organizer
Sosok Aditya Gumay, Pendiri Sanggar Ananda Sekaligus Sutradara Ternama, Keturunan Lahat Sumsel
, PALEMBANG - Nama Aditya Gumay sudah tak asing lain di jagat industri seni terutama perfilman Indonesia.
Aditya gumay biography graphic organizer pdf Aditya Gumay explained that the tragedy experienced by Nia Kurnia Sari is a very touching story filled with life lessons. Here are some films he has directed:. Dalam produksi film bergenre komedi ini, murid-murid sanggar Ananda yang diutamakan untuk terlibat sebagi pemainnya, seperti Ruben Onsu, Olga Syahputra, Noval Kurnia, Febby Rastanti, dll. Dia merasa penting untuk mengangkat cerita ini ke layar lebar agar masyarakat dapat melihat perjuangan hidup Nia yang penuh tantangan meski berakhir tragis.Aditya Gumay rupanya juga memiliki darah keturanan Sumatera Selatan dari orang tuanya tepatnya Kabupaten Lahat.
Diketahui, Aditya Gumay merupakan sutradara film ternama di Indonesia, yang memulai karirnya sejak lulus SMA.
Bahkan sejak SMP ia sudah menulis skenario dan ditampilkan di TVRI.
"Dari kelas 2 SMP saya sudah menulis skenario dan diproduksi TVRI Jakarta.
Kemampuan menulis inilah yang membawa saya terus menulis skenario sampai saat ini," kata Aditya Gumay, Kamis (17/10/).
Baca juga: Cara Ikut Casting Film Nia Gadis Penjual Gorengan, Syarat, Jadwal dan Kriteria yang Dicari
Ia mulai bekerja secara profesional sejak lulus SMA.
Bahkan di usia 20 tahunan sudah mendirikan sanggar yang terkenal hingga saat ini yakni Sanggar Ananda.
Seperti diketahui, Sanggar Ananda sudah menghasilkan banyak artis ternama yang menghiasi layar kaca Indonesia sebut saja almarhum Olga Syahputra, Ruben Onsu, Okky Lukman, Dude Herlino dan masih banyak lagi.
Untuk film layar lebar setidaknya sudah 13 film ia buat dan ribuan program di televisi mulai dari film pendek, sinetron, FTV dan lain-lain yang terlahir dari tangan dingin seorang Aditya Gumay.
Aditya gumay biography graphic organizer Diffuser Fine Bubble - Bogor. Come read at KapanLagi. Aditya Gumay. Swipe Up Next Article."Saya bersyukur diberikan anugerah kemapuan menulis dan membuat film. Bagi saya semua karya saya berkesan, hanya memang yang paling berkesan itu Emak Ingin Naik Haji," ungkapnya.
Kata Aditya Gumay, film pertamanya yakni Lenong Bocah yang tayang menjadi pengalaman berharga.
Lanjut film kedua Emak Ingin Naik Haji yang tayang , dengan segala keterbatasan yang ada dan masih minim pengalaman bersyukur bisa syuting ke tanah suci.
"Film tersebut jadi titik tolak saya untuk memproduksi film yang memiliki edukasi.
Saya tidak mau buang umur, untuk buat film sampah atau tidak bermanfaat. Untuk itu saya ingin buat filmnya yang ada edukasinya," katanya.
Menurutnya Aditya yang keturunan Sumatera Selatan tepatnya di Lahat, membuat film yang memiliki nilai edukasi jadi syiar dan amal jariah.